
Pada Kesempatan kali ini praktisi software akuntansi akan sedikit menjelaskan artikel tentang bagaimana tata cara dalam memeriksa saldo kas dan juga setara kas. Alasan mengapa saldo kas harus diperiksa akan dijelaskan pada contoh kasus yang terdapat dalam artikel ini. Sebelum melangkah kepada yang lebih jauh dalam pembahasan tentang bagaimana tata cara untuk memeriksa saldo kas perusahaan, maka terlebih dahulu praktisi software akuntansi akan sedikit memberikan gambaran penting bagaimana dalam menyajikan saldo kas dengan lebih akurat.
• Contoh Kasus Pertama.
Pada tanggal 28 April 2018 Colista Dwi Setiawan (Dawan) adalah seorang karyawan dari PT. Jaya Baru Malente mau tidak mau harus rela untuk mendekam dalam penjara selama kurun waktu 24 bulan (kurang lebih2 tahun) setelah pengadilan sepakat untuk memvonis bersalah terdakwa. Keputusan tersebut karena didasarkan pada pasal 374 KUHP tentang penggelapan dalam jabatan. Terdakwa sudah terbukti melakukan penggelapan dana/uang perusahaan sebesar Rp. 800.000.000,-.
Tersangka sudah benar-benar mengakui kesalahannya tersebut terhadap Pengadilan Negeri (PN) Surabaya bahwa cara dia lakukan untuk bisa menggelapkan kekayaan milik perusahaan adalah dengan memberikan alamat beserta nomor telepon fiktif pelanggan kepada perusahaan. Dia sengaja melakukan penipuan tersebut sendirian (tanpa ada satupun orang yang membantunya). Kasus seperti ini sudah mulai sedikit terungkap ketika dilakukannya pemeriksaan keuangan perusahaan. Melalui berbagai konfirmasi yang sudah dilakukan kepada para pelanggan perusahaan, mereka mengaku sudah melunasi semua hutang-hutangnya tersebut dengan menyerahkan sejumlah uang kepada dawan.
• Contoh Kasus Kedua.
Pada tanggal 5 Maret 2018 Rita Nurjanah (RN) yang bertempat tinggal di Jalan Komplek Kenangan RT 08/02, Tanggerang langsung diciduk oleh anggota polisi. Tersangka dilaporkan oleh majikannya ke pada pihak kepolisian karena sudah terbukti menggelapkan uang sebesar Rp. 623.000.000,- . RN terpaksa harus mendekam di penjara disebabkan karena sudah melanggar pasal 374 KUHP dan atau 372 KUHP.
Dengan melihat berbagai bukti-bukti yang ditemukan, seperti satu bedel bukti pengeluaran Bank, satu bendel bukti tanda terima uang atau cek, slip gaji atas nama Rita Nurjana, dan invoice fiktif. Polisi telah menyimpulkan bahwa aksi yang sudah dilakuknnya terbilang sangat lama. Uang yang semestinya harus segera disetorkan kepada perusahan, namuni olehnya malah digunakan untuk kepentingannya sendiri.
Nah, dari beberapa contoh kasus penggelapan kas diatas yang oleh karyawan perusahaan, sekarang apakah Anda sudah menyadari seberapa pentinya melakukan pemeriksaan/opname kas perusahaan bukan? Maka sekarang kita mulai untuk mempelajarai tentang bagaimana tata cara dalam melakukan pemeriksaan atas akun-akun atau pos-pos yang sudah masuk ke dalam kriteria kas dan setara kas perusahaan.
1. Lakukanlah tindakan sidak (Inspeksi mendadak).
Sidak merupakan pemeriksaan yang sengaja dilakukan tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak atau fungsi-fungsi yang akan diperiksa. Kemudian langsung diperiksa, menghitung pada semua dana yang sudah disimpan oleh kasir pada waktu itu juga dengan disaksikan oleh kasir itu sendir. Lalu tuliskan pada berita acara bahwa semua dana kas yang sudah tersimpan, beserta rinciannya. Misalnya seperti lembaran uang pecahan Rp. 100.000 berjumlah sekian lembar, Rp. 50.000 berjumlah sekian lembar, Rp. 20.000, Rp. 10.000 dan seterusnya. Jangan lupa untuk meminta tanda tangan dari si kasir yang ikut menyaksikannya.
2. Buktikan apakah jumlah dari uang saldo kas kecil benar-benar sesuai dengan catatan pembukuannya. Caranya adalah dengan memeriksa antara nilai kas berdasarkan pada pemeriksaan kas opname dengan nilai yang sudah tercantum pada buku besar.
Cara pertama dan kedua merupakan prosedur pemeriksaan yang memang bertujuan untuk mengetahui tingkat kebenaran dari saldo neraca apakah benar-benar ada dan sudah dimiliki oleh perusahaan atau tidak, serta kesesuaianya dengan catatan pembukuan perusahaan.
jika terdapat adanya selisih, maka segera mintalah penjelasan kepada pihak manajemen dan langsung lakukan jurnal koreksi. Penjelasan harus benar-benar didapatkan secara tertulis, hindari hanya dengan menerima penjelasan secara lisan saja. Mintalah pihak kasir dan pimpinan (manajer) untuk menuliskan alasan secara tertulis dari terjadinya selisih pada manajemen letter tersebut. Tujuan utama untuk mendapatkan penjelasan dari pihak kasir adalah bahwa laporan keuangan sudah sepenuhnya merupakan tanggung jawab dari pihak manajemen perusahaan.
3. Segera siapkan daftar rincian bukti-bukti kasbon, dana yang masih belum dikembalikan/Pending bill.
Prosedur ini juga berfungsi untuk memperoleh waktu pisah berupa batas (cut off). Pisah batas yang digunakan sebagai pemisah dari obyek pemeriksaan antara periode yang sudah diperiksa dengan periode-periode lainnya.
4. Mintalah tanda tangan dari kasir yang bersangkutan, akuntan (khususnya yang berkewajiban pada fungsi kas), dan pimpinan perusahaan diatas tanggal dan jangan pernah melupakan untuk meminta mereka menuliskan nama terangnya masing-masing.
Nah, itulah sedikit tips tentang bagaimana tata cara dalam pemeriksaan/opname kas perusahaan khususnya adalah pada saldo kas. Prosedur yang sudah ditulis diatas mungkin saja akan menjadi berbeda-beda dengan bagaimana kondisi dari setiap masing-masing perusahaan Anda, karena sebuah prosedur pemeriksaan juga masih bergantung kepada bagaimana aliran kerja work flow dan sistem pengendalian internal yang sudah lama berjalan pada setiap masing-masing perusahaan (IRW).
Jika para pembaca ingin memahami dengan lebih mendalam tentang bagaimana tata cara dalam meng opname/pemeriksaan saldo Kas dan membutuhkan konsultasi dalam bidang manajemen keuangan Anda, Anda dapat menghubungi groedu@gmail.com atau kontak 081-8521172 atau 081-252-982900. Kami siap membantu Anda, terimakasih salam sukses dan sampai bertemu lagi pada pembahasan artikel selanjutnya.