Pada kesempatan kali ini praktisi software akuntansi akan membagikan sedikit tips tentang bagaimana dalam mengelola gudang (manajemen gudang). Gudang yang secara umum berfungsi sebagai tempat ntuk penyimpanan persediaan (Bahan baku, Barang dalam proses, barang pembantu dan juga barang jadi). Bahan baku (Raw material) merupakan persedian yang akan digunakan pada awal produksi, setelah diproses bahan baku akan menjadi barang setengah jadi (Work in process), pada tahapan ini perusahan masih dapat memberikan tambahan berupa jenis-jenis barang (factory overhead costs) untuk proses produksi yang selanjutnya untuk digunakan dalam membuat barang-barang jadi (Finished Good).
OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Peran penting dari penggunaan gudang yang lain adalah sebagai tempat penerimaan barang, baik dari para suplier maupun dari para konsumen yang sudah melakukan retur pembelian. Gudang juga sebenarnya memiliki peran utama dalam proses produksi. Menyiapkan bahan baku yang nantinya akan masuk pada proses produksi.
Setelah mengetahui betapa pentingnya fungsi dari gudang, nah praktisi software akuntansi sekarang akan berbagi tips tentang bagaimana pengelolaan gudang, yaitu:
1. Melakukan pencatatan terhadap barang-barang persediaan dengan lebih tertib.
Gudang adalah sebagai tempat untuk penyimpanan persediaan, hal ini juga berarti bahwa gudang berfungsi sebagai alat untuk penerimaan bahan-bahan baku, penyimpanan barang dalam proses dan juga untuk barang jadi. Setiap aktifitas dan transaksi yang berkaitan dengan gudang, sebaiknya staff gudang harus mencatatnya dengan tepat.
2. Melakukan pemeriksaan barang-barang digudang dengan lebih cermat.
Barang-barang yang sudahh disimpan dalam gudang merupakan barang milik perusahaan. Besarnya nilai persediaan yang telah dihitung secara fisik akan menjadi dasar utama dalam penentuan berapa besarnya nilai persediaan yang masih dimiliki oleh perusahaan. Dengan demikian, maka bagi pemeriksa atau staff yang melakukan stok opname diharapkan untuk menjadi lebih cermat dalam hal melakukan pemeriksaan dan tidak melakukan stokc opname ulang.
3. Menjaga Persediaan di dalam gudang.
Persediaan yang sudah tersimpan dalam gudang memiliki nilai ekonomis bagi persediaan. Maka, barang yang sudah tersimpan di gudang merupakan bagian terpenting dari saldo persedian yang nantinya akan disajikan pada Laporan keuangan, khususnya Neraca (Balance Sheet). Juga ikut menjaga persediaan yang sudah tersimpan dalam gudang dan merupakan kekayan milik perusahaan juga berarti harus ikut untuk menjaga nilai perusahaan.
4. Mengelola anggraan pembelian dengan lebih tepat.
Penentuan untuk rencana pembelian (order) persediaan memegang peranan penting dalam proses pegelolaan gudang. Seperti yang sudah biasa diketahui bahwa membeli dalam jumlah lebih banyak akan mengeluarkan biaya (Cost) yang lebih kecil apabila dibandingakn dengan membeli dalam jumlah yang lebih sedikit. Karena ada hubungan tersendiri dengan proses produksi yang sudah dilakukan oleh pihak penjual, harga pokok penjualan yang sudah ditetapkan akan menjadi lebih kecil ketika memproduksi dalam jumlah yang lebih besar.
Yang harus diketahui adalah bahwa semakin menumpuknya jumlah persediaan di dalam gudang akan sangat berdampak besar pada semakin bertambahnya biaya penyimpanan persediaan. Solusinya adalah, dengan tetap membeli dalam jumlah besar, namun dengan meminta supplier untuk mengirimkannya sesuai dengan permintan produksi pembeli. Sehingga biaya penyimpanan gudang juga tidak ikut membesar. Biaya penyimpanan gudang meliputi biaya pembangunan gudang baru, biaya menyewa gudang, dan biaya renovasi gudang.
5. Menyimpan persediaan dengan penataan yang lebih rapi.
Salah satu fungsi utama dari gudang adalah untuk mensupport dari proses produksi dengan melalui penyediaan baik yang berupa bahan baku, maupun untuk barang-barang yang setengah jadi. Sebaiknya pihak manajemen harus tetap lebih memperhatikan lay out penyimpanan persediaan dalam gudang dengan cara meletakan persediaan agar dapat langsung dijangkau oleh para staff gudang pada saat mereka membutuhkan. Persediaan dan harus diletakan berdasarkan dengan kriteria yang sudah ditetapkan oleh pihak manajemen. Harapanya adalah agar proses produksi tidak sampai terhambat dan menjadi lebih cepat dari sebelumnya.
Seperti contoh : Barang yang natninya akan diproduksi harus diletakan pada posisi yang mendekati mesin produksi, sehingga jika para staff yang bertanggungjawab untuk mengirimkan barang dari gudang kepada mesin produski tidak terlalu banyak memakan waktu dan melakukan tindakan yang berlebihan (Waste) IRW.
Dan itulah beberapa tips tentang bagaimana tatacara dalam mengelola gudang persediaan barang-barang milik perusahaan. Diharapkan setelah membaca artikel ini para pembaca sekalian dapat mengelola gudangnya masing-masing dengan baik. Bagi pembaca yang ingin mengetahui dengan lebih mendalam seputar pengelolaan gudang, membutuhkan konsultasi permasalahan pergudangan dan membutuhkan software accounting silahkan hubungi groedu@gmail.com atau kontak 081-252-982900 atau bisa juga 081-8521172. Kami siap membantu, terima kasih telah berkunjung ke website kami, Sampai bertemu di pembahasan artikel selanjutnya.