Pada Kesempatan kali ini implementor software akuntansi akan  berbagi sedikit Informasi tentang waktu yang paling tepat dalam mengukur penurunan Goodwill dan beberapa alasannya. Berikut ini adalah beberapa penjelasannya.

Penurunan nilai Goodwill bisa terjadi pada saat perusahaan sudah memutuskan untuk membayar lebih besar nilai buku dari asset yang sudah diakuisisinya, kemudian ternyata nilai dari asset tersebut malah semakin menurun. Selisih dari nilai yang perusahaan bayarkan untuk bisa mendapatkan asset tersebut dan nilai bukunya itulah yang disebut sebagai Goodwill. Pada saat goodwil mengalami penurunan nilai, maka perusahaan juga harus melakuan penyesuaian.

Perlakuan Akuntansi untuk Goodwill

Goodwil akan tercatat pada Neraca dan diklasifikasikan sebagai Asset. Begitu pula beban amortisasi atau depresiasi goodwillakan  dicatat di Asset. Perusahaan sangat disarankan untuk menilai Goodwill setiap tahunnya.

Jika Goodwill mengalami penurunan nilai yang disebabkan karena nilai wajar dari asset tersebut berada dibawah nilai bukunya, maka perusahaan harus mencatat penurunan Goodwillnya. Hal seperti ini dapat ditafsirkan bahwa asset yang sudah dimiliki nilainya sekarang adalah berada dibawah nilai yang sudah dibeli.

Alasan Untuk Menelusuri dan Menilai Terjadinya Penurunan Nilai Goodwill

Besarnya nilai Goodwill yang sudah di turunkan bisa diartikan bahwa perusahaan tidak lagi membuat kebijakan investasi pada asset atau mungkin juga tidak akan membeli sejumlah asset yang seharusnya dibutuhkan.

Goodwill menggambarkan nilai dar sebuah perusahaan. Seandainya perusahaan tidak melakukan penilaian untuk penurunan asset goodwill, maka mungkin saja nilai Goodwill sudah menjadi semakin meningkat. Ketika goodwill yang sudah dicatat sebagai asset tidak berwujud, maka perlakuannya hampir lebih mirip dengan asset pada umumnya dan amortisasi tidak akan memberikan gambaran yang sesungguhnya terhadap nilai dari aset tersebut. Karena itulah maka sangat perlu dilakukannya penilaian atas berbagai kemungkinan dari adanya penurunan nilai asset perusahaan.

Lalu bagaimana caraanya untuk menghapus asset yang nilainya sudah menurun pada laporan keuangan?

Seorang akuntan akan menghapus asset dengan cara menurunkan nilai asset yang sudah tersaji pada Neraca kemudian menggantinya dengan nilai yang wajar.  Asumsikan bahwa nilai wajar dari asset tersebut memang benar-benar sudah turun secara signifikan.

Penurunan dari asset bisa terjadi dengan seketika dan penurunnannya juga tidak dapat dirubah pada saat mencerminkan nilai wajar meskipun nilainya sudah benar-benar jatuh dibawah biaya yang sesungguhnya. Penurunan dari aset hanya bisa terjadi jika nilai yang masih dapat terpulihkan lebih besar daripada jumlah discounted cash flow dari asset, sehingga setelah dilakukannya proses pencatatan dari penurunan nilai asset, maka nilai aset tersebut juga tidak dapat dikembalikan kepada nilai yang semula.

Ketika terjadi penurun nilai, maka asset perlu untuk di pertimbangkan penilaian penurunannya, dan harus segera di catat lebih rendah. Untuk melakukan hal seperti ini, seorang akuntan akan mengakui kerugian yang berasal dari selisih nilai yang dapat terpulihkan dengan nilai pasarnya. Pada akhirnya nilai asset yang sudah tersaji pada Neraca akan merepresentasikan terjadinya penurunan nilai pasar yang sesungguhnya.

Menghitung niai pasar dari sebuah asset, seorang akuntan membutuhkan jumlah undiscounted future cashflow yang masih tersisa pada Asset. Penurunan pada nilai Asset ini akan semakin menurunkan beban dari depresiasi secara periodik. Sehingga penurunan Asset ini akan semakin menciptakan peningkatan laba bagi perusahaan dan sekaligus juga jumlah kewajiban pajaknya (IRW).

Terima kasih telah berkunjung ke website kami, itulah sedikit penjelasan tentang waktu dan alasan dalam mengukur penurunan dari nilai Goodwill. Apabila pembaca membutuhkan konsultasi manajemen, membutuhkan pembenahan Standar Operational Procedure (SOP) dan membutuhkan Accounting Software pembaca sekalian dapat menghubungi groedu@gmail.com atau kontak  081-252-982900/081-8521172. Kami siap membantu Anda. Sampai bertemu lagi pada pembahasan artikel selanjutnya.