Gross revenue atau Pendapatan kotor adalah jumlah total penjualan yang diakui untuk suatu periode pelaporan, sebelum pengurangan apapun. Angka ini menunjukkan kemampuan bisnis untuk menjual barang dan jasa, tetapi bukan kemampuannya untuk menghasilkan keuntungan.
Fokus berlebihan pada pendapatan kotor dapat memiliki sejumlah konsekuensi negatif, seperti:
- Mengeluarkan produk baru yang belum sepenuhnya teruji, sehingga retur penjualan yang terlalu tinggi dan reputasi jangka panjang perusahaan rusak.
- Menjual bahkan ketika ada sedikit atau tidak ada keuntungan yang terlihat, hanya untuk meningkatkan angka pendapatan.
- Terlibat dalam transaksi tagihan dan penahanan palsu untuk mengakui pendapatan atas barang-barang yang belum dikirim dari tempat penjual.
Karena itu, lebih baik untuk fokus pada metrik lain daripada jumlah pendapatan kotor, seperti penjualan bersih, margin kotor, margin kontribusi, atau laba bersih.
Tapi disisi lain, Penggunaan pendapatan kotor sebagai metrik memiliki validitas yang lebih baik dalam organisasi jasa, karena tidak ada retur penjualan yang dapat menciptakan perbedaan substansial antara penjualan kotor dan penjualan bersih.
Perbedaan penting antara pendapatan kotor dan bersih adalah diskon penjualan dan retur penjualan. Pengurangan ini diterapkan pada pendapatan kotor untuk mencapai pendapatan bersih. Ketika sebuah bisnis memiliki sedikit diskon penjualan atau pengembalian, maka pendapatan kotor dan bersih hampir sama. Untuk tujuan analisis, pendapatan bersih adalah angka yang lebih baik untuk digunakan, karena mengungkapkan berapa banyak uang tunai yang sebenarnya diterima dari pelanggan sebagai imbalan atas barang atau jasa.
Membutuhkan informasi lebih detil perihal accounting? Atau ada proses accounting dalam perusahaan Anda yang bermasalah? Kami siap membantu Anda. Silahkan hubungi kami melalui email groedu@gmail.com, atau bisa langsung menghubungi nomor WhatsApp 0812-5298-2900.