Laporan keuangan yang baik adalah laporan yang secara rinci menggambarkan kondisi perusahaan. Salah satu cara untuk mencapai hal tersebut adalah dengan menggunakan buku besar pembantu, termasuk di dalamnya adalah buku besar pembantu utang. Buku besar merupakan kumpulan akun yang mencatat semua transaksi perusahaan, seperti aset, liabilitas, modal, pendapatan, dan beban. Buku besar dibagi menjadi dua jenis, yaitu buku besar umum atau general ledger dan buku besar pembantu atau subsidiary ledger. Buku besar pembantu utang adalah salah satu jenis buku besar pembantu yang umum digunakan, selain buku besar pembantu piutang. Berikut ini penjelasan lebih detail mengenai buku besar pembantu utang.

Pengertian Buku Besar Pembantu Utang

Buku besar pembantu utang secara singkat dapat dijelaskan sebagai perluasan dari buku besar umum. Isi dari buku besar pembantu adalah rincian dari akun tertentu yang ada dalam buku besar. Maka, apa sebenarnya buku besar pembantu utang? Serta, apa itu buku pembantu utang dan piutang? Buku besar pembantu utang adalah dokumen yang mencatat perubahan utang atau pembelian dengan kredit menurut nama perusahaan. Sedangkan buku besar pembantu piutang mencatat piutang per pelanggan. Misalnya, jika dalam buku besar utama perusahaan tercatat akun “utang usaha” sebesar 100 juta, tidak ada informasi lebih lanjut selain itu karena buku besar utama bersifat agregat. Namun, melalui buku besar pembantu utang, kita dapat mengetahui bahwa 100 juta tersebut merupakan utang kepada pemasok A sebesar 50 juta, pemasok B sebesar 30 juta, dan pemasok C sebesar 20 juta. Rincian tersebut tidak hanya terbatas pada jumlah utang, tetapi juga mencakup jenis barang yang dibeli dengan utang.

Buku besar pembantu biasanya dibuat ketika perusahaan juga menggunakan jurnal khusus selain jurnal umum. Jadi, jika perusahaan memiliki jurnal utang usaha, mereka kemungkinan akan membuat buku besar pembantu utang. Dengan demikian, sumber pencatatan buku besar pembantu adalah jurnal khusus. Namun, bukan berarti perusahaan yang hanya mengandalkan jurnal umum tidak dapat membuat buku besar pembantu. Jurnal umum juga dapat menjadi sumber pencatatan. Jurnal adalah dokumen awal dalam siklus akuntansi. Jurnal menjadi sumber pencatatan karena dibuat sebelum menyusun buku besar. Jurnal mencatat semua transaksi secara kronologis dan harus dilampiri dengan bukti transaksi. Oleh karena itu, semua bukti transaksi terkait utang seperti faktur, kuitansi, dan sebagainya merupakan sumber utama pencatatan dalam buku besar pembantu utang.

Baca juga artikel CARA MENGHITUNG PAJAK INFLUENCER

Fungsi Buku Besar Pembantu Utang

Akun yang tercatat dalam buku besar umum dan dicatat lebih rinci dalam buku besar pembantu disebut akun pengawas, sedangkan akun yang merinci akun pengawas disebut akun pembantu. Buku besar pembantu pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan pengawasan internal keuangan perusahaan. Mengapa demikian? Mari kita kembali ke buku besar pembantu utang. Buku besar pembantu utang akan diperbarui setelah terjadi transaksi terkait. Pada akhir periode, akan disusun daftar saldo utang. Daftar saldo utang ini dapat digunakan sebagai pembanding apakah saldo utang yang tercatat pada buku besar pembantu sama dengan saldo utang pada buku besar umum atau tidak. Selain itu, fungsi lain dari buku besar pembantu utang antara lain:

  1. Memudahkan penyusunan laporan keuangan karena buku besar umum yang menjadi dasarnya sudah diringkas.
  2. Pembagian tugas dapat dilakukan antara penyusunan buku besar pembantu dan buku besar umum.
  3. Memberikan informasi lebih detail daripada buku besar umum.

Baca juga artikel TIGA ATURAN EMAS AKUNTANSI YANG HARUS SELALU ANDA IKUTI

Penutup

Sebuah perusahaan umumnya memiliki hubungan dengan lebih dari satu pemasok atau vendor. Mereka akan memiliki utang kepada berbagai pihak. Dalam hal ini, buku besar pembantu utang berguna untuk mencatat semua detail tanpa perlu membuat banyak entri dalam buku besar umum. Buku besar pembantu utang sangat bermanfaat dalam menjalankan pengendalian internal. Saldo yang tercatat dalam buku besar pembantu dapat diperiksa dengan saldo yang dilaporkan dalam buku besar umum. Jika keduanya sama, maka tidak ada kesalahan dalam laporan. Perusahaan dapat membuat buku besar pembantu sesuai kebutuhan. Selain buku besar pembantu utang yang telah kita bahas, terdapat juga buku besar pembantu lainnya yang umum digunakan, seperti buku besar pembantu piutang, persediaan, dan peralatan.

Sedang mencari cara sederhana untuk merapikan CASH FLOW akun bisnis Anda yang berantakan? Kami siap membantu. Silahkan hubungi kami melalui email groedu@gmail.com, atau bisa langsung menghubungi kami via WhatsApp 0812-5298-2900.