Utang jangka pendek dan utang jangka panjang adalah dua jenis utang yang umumnya dipinjam oleh pelaku bisnis. Penting untuk memahami perbedaan antara keduanya karena akan membantu selama proses peminjaman dana dan pelunasan utang. Sebelum itu, mari kita bahas apa sebenarnya yang dimaksud dengan utang jangka pendek.
Pengertian Utang Jangka Pendek
Utang jangka pendek adalah pinjaman uang yang harus dibayarkan dalam jangka waktu kurang dari 12 bulan dan digunakan untuk keperluan dana darurat. Dalam ilmu akuntansi, utang jangka pendek juga dikenal sebagai liabilitas lancar. Dalam dunia bisnis, pemilik usaha baik dari perusahaan kecil, menengah, maupun besar seringkali mengambil dana tambahan melalui utang jangka pendek.
Untuk melunasi utang jangka pendek, langkah pertama yang biasanya dilakukan perusahaan adalah menghitung kepemilikan aset atau aktiva perusahaan. Jika pemilik bisnis tidak mampu melunasi utang, perusahaan dapat memutuskan untuk memotong dividen dari keuntungan bagi para pemegang saham atau investor.
Baca juga artikel 15 STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN ARUS KAS DALAM BISNIS ANDA
Perbedaan Utang Jangka Pendek dan Utang Jangka Panjang
Perbedaan antara kedua jenis utang ini terlihat dari cara pelunasan, fungsi, dan bentuk pinjamannya. Utang jangka panjang memiliki jangka waktu pelunasan lebih dari 1 tahun, sementara utang jangka pendek cenderung memiliki jangka waktu pelunasan yang singkat. Perusahaan yang memiliki utang jangka pendek memiliki kewajiban untuk segera melunasinya kepada lembaga atau individu yang memberikan pinjaman.
Selain itu, utang jangka panjang membutuhkan berbagai syarat dan jaminan sebagai bentuk jaminan pelunasan, sedangkan utang jangka pendek tidak memerlukan syarat yang spesifik.
Baca juga artikel STRATEGI KELOLA PIUTANG PENJUALAN AGAR CASH FLOW LANCAR
Ciri-ciri Utang Jangka Pendek
Utang jangka pendek mengacu pada kewajiban atau pinjaman uang yang harus dibayarkan dan digunakan untuk dana darurat. Biasanya, jenis utang ini memiliki tanggal jatuh tempo kurang dari 12 bulan. Transaksi dapat dikategorikan sebagai utang jangka pendek jika memenuhi ciri-ciri berikut:
- Pembayaran utang ini harus dilunasi dengan segera, dan memiliki tanggal jatuh tempo yang disepakati antara perusahaan dan pemberi pinjaman dalam waktu kurang dari 1 tahun.
- Utang jangka pendek memiliki jumlah nominal yang jelas.
- Terdapat dua jenis utang jangka pendek, yaitu yang memiliki bunga dan yang tidak memiliki bunga, tergantung kebijakan pemberi pinjaman.
- Utang jangka pendek biasanya tidak memerlukan jaminan.
Baca juga artikel HINDARI BEBERAPA KESALAHAN MANAJEMEN KEUANGAN BERIKUT INI JIKA ANDA INGIN SUKSES MENJALANKAN OPERASIONAL PERUSAHAAN
Jenis-Jenis Utang Jangka Pendek
Selain itu, terdapat beberapa jenis utang jangka pendek yang perlu diketahui. Berikut adalah contoh-contoh dari jenis utang jangka pendek:
- Utang wesel. Utang wesel adalah pinjaman yang dilakukan oleh individu atau perusahaan dengan menggunakan surat wesel sebagai bukti tertulis. Dalam surat wesel tersebut, tidak diperlukan persyaratan atau jaminan tertentu.
- Utang dagang. Utang dagang adalah jenis pinjaman yang harus dilunasi dalam waktu yang singkat. Utang ini terjadi ketika perusahaan atau individu meminjam uang untuk mendapatkan barang atau jasa tertentu.
- Dividen. Dividen adalah jenis utang yang diberikan kepada investor yang memberikan modal untuk kebutuhan perusahaan. Pelunasannya dilakukan dengan membagi keuntungan perusahaan.
- Pendapatan diterima di muka. Pendapatan diterima di muka terjadi ketika perusahaan menerima sebagian pembayaran sebelum barang atau jasa dikirimkan kepada konsumen. Perusahaan harus menentukan tanggal pengiriman barang atau jasa yang telah disepakati dengan konsumen. Konsumen akan melunasi sisa utang setelah menerima barang atau jasa tersebut.
- Utang biaya. Utang biaya adalah pengakuan akuntansi atas biaya yang telah terjadi tetapi belum dilunasi oleh perusahaan. Contoh-contoh utang biaya meliputi insentif, utang gaji dan upah, biaya sewa, dan sebagainya.
Demikianlah pembahasan mengenai utang jangka pendek yang perlu dipahami. Perlu diketahui bahwa berutang bukanlah hal yang buruk, namun bisa menjadi menguntungkan jika perusahaan mampu mengelola keuangan dengan baik. Semoga artikel ini bermanfaat, dan jika Anda membutuhkan informasi perihal bagaimana kelola piutang agar cash flow tetap lancar, silahkan hubungi kami melalui email groedu@gmail.com, atau bisa langsung menghubungi kami via WhatsApp 0812-5298-2900.